1.
Pengertian wawasan nusantara
Geopolitik berasal
dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik“. Maka, Membicarakan pengertian
geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan
politik. “Geo” artinya Bumi/Planet Bumi. Menurut Preston E. James, geografi
mempersoalkan tata ruang, yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di
permukaan Bumi. Dengan demikian geografi bersangkut-paut dengan interrelasi
antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik, selalu
berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan.
Wawasan Nusantara
berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari kata wawas
(bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi.
Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat.
Wawasan artinya pandangan, tujuan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan
berarti pula cara pandang, cara melihat.
2. Hakikat Wawasan Nusantara
Hakikat Wawasan Nusantara adalah Keutuhan Nusantara
atau Nasional, yang juga dapat diartikan sebagai cara pandang yang utuh /
menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional. Hal Ini
berarti, setiap warga dan aparat negara harus berpikir, bersikap dan bertindak
secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan nasional, bangsa dan
negara Indonesia.
3.
Kedudukan
Wawasan Nusantara
·
Pancasila sebagai falsaah,
ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan sebagai landasan idil
·
UUD 1945 adalah landasan
konstitusi negara yang berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
·
GBHN (garis-garis besar haluan
negara) sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijakan dasar
nasional yang berkedudukan sebagai landasan operasioal.
·
Ketahanan nasional sebagai
konsepsi nasional yang berkedudukan sebagai landasan konsepsional.
·
Sebagai visi nasional yang
berkedudukan sebagai landasan visional
4.
Fungsi
wawasan nusantara
Wawasan nusantara memiliki berfungsi sebagai
pedoman, dorongan, rambu-rambu serta motivasi dalam menentukan segala
kebijakan, perbuatan, keputusan dan tindakan bagi penyelenggaraan negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
a. Tujuan Wawasan Nusantara
·
Tujuan nasional, dapat dilihat
dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah
"untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum.
·
Tujuan ke dalam adalah mewujudkan
kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial, maka dapat
disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan
nasional.
5.
Tujuan
Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia
·
Tujuan ke luar, yaitu terjaminnya
kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah, dan ikut serta dalam
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan social serta mengembangkan suatu kerja sama dan saling menghormati.
·
Tujuan ke dalam, yaitu menjamin
perwujudan persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional, yaitu politik,
ekonomi, social budaya, pertahanan keamanan.
Permasalahan geopolitik Indonesia
·
Krisis Multidimensional Indonesia
Krisis nilai tukar yang dialami oleh bangsa Indonesia pada periode Juni 1998, telah
membawa akibat yang sungguh diluar
perkiraan siapapun, bahkan tak pula prediksi para ahli. Krisis tersebut, pada
kisah lanjutannya berkembang dan meluas mencapai krisis multidimensional;
ekonomi, politik, sosial, budaya dan kemudian identitas bangsa. Kemudian krisis
ekonomi yang ditandai kesulitan memperoleh bahan pokok dan kesempatan kerja
(sebagai akibat banyaknya perusahaan yang harusgulung tikar dikarenakan krisis
hutang akibat depresiasi rupiah yang amat tajam dan mendadak), yang kemudian
menjadi pemicu timbulnya gerakan mahasiswa yang muncul bagaikan ribuan semut .
Gerakan mahasiswa itu, kemudian mampu untuk menciptakan kesadaran kolektif
komponen bangsa yang lain, untuk menyadari bahwa upaya mengatasi krisis
ekonomi, haruslah diawali dengan reformasi di dalam bidang politik.
Reformasi politik,
yang semula diarahkan pada pembersihan pemerintahan dari korupsi, kolusi dan
nepotisme yang kemudian diakronimkan menjadi“KKN”, ternyata tidak mendapat
sambutan yang positif dari pemerintahan Presiden Soeharto yang ketika itu
berkuasa. Akibatnya, kekecewaan timbul sebab ketidak-responsif-an pemerintah,
malah membawa tuntutan yang sifatnya lebih mendesak; yakni perlunya
pergantian pimpinan pemerintahan dari
Presiden Soeharto. Gerakan mahasiswa, yang menggulirkan tuntutan pergantian
pimpinan nasional itu, akhirnya mampu untuk memaksa Soeharto untuk mengundurkan
diri, pada tanggal 21 Mei 1998. Ketika itu, ratusan ribu mahasiswa menduduki
Gedung
MPR/DPR untuk menyatakan tuntutann
Ternyata, pergantian pimpinan nasional tersebut, melahirkan suasana
politik yang hiruk pikuk. Tiba-tiba, semua orang ingin bicara dan didengar
suaranya. Termasuk dari mereka yang selama ini dikenal sebagai pendukung setia
rejim masa lalu. Akibatnya banyak “bunglon politik” yang ikut bermain dalam
kancah politik Indonesia. Bermacam isu pula menjadi sasaran untuk dihembuskan
pada masyarakat. Diantara sekian banyak isu itu adalah tuntutan desentralisasi kekuasaan
dan pembagian keuangan yang lebih adil antara pemerintah pusat dan daerah.
Dengan berbagai cara tuntutan itu dimunculkan. Dalam kasus terakhir di Aceh,
bahkan sampai menggelar “SU MPR” (Sidang Umum Masyarakat Pejuang Referendum)
Aceh, sebagai media pengungkapan tuntutan masyarakat Aceh. Khusus untuk hal
itu, beragam ide yang ditawarkan sebagai solusi pun muncul, dari sekadar
menuntut pembagian keuangan yang lebih adil, tuntutan otonomi yang lebih luas,
tuntutan federalisasi, sampai ke tuntutan kemerdekaan.
Labels:
Informasi,
What This?
Thanks for reading Wawasan nusantara sebagai geopolitik di indonesia dan kasusnya. Please share...!
0 Comment for "Wawasan nusantara sebagai geopolitik di indonesia dan kasusnya"
berkomentarlah dengan bijak